Home » » Harta Dan Rezeki Yang Baik ( By Bioenergi) V.4

Harta Dan Rezeki Yang Baik ( By Bioenergi) V.4

Written By bioenergicenter on Rabu, 19 Agustus 2009 | 23.59

Harta yang Pemiliknya Merasa Cukup



Harta yang baik sebagai rezeki dari Allah adalah harta yang tidak menggerogoti jiwa pemiliknya. Harta tersebut tidak seperti air laut, yang setiap kali kita meminumnya jika haus, akan membuat kita makin haus. Harta yang baik adalah harta yang pemiliknya merasa cukup dengan harta itu. ia tidak silau dengan kemegahan dan kemewahan. Hidupnya sederhana, karena ia merasa dengan harta itu sudah cukup.



Kriteria cukup ini punyai kaitan erat dengan hal pertama dan kedua. Tanpa rasa cukup pada dirinya, mana mungkin seseorang akan membelanjakan hartanya di jalan Allah, maupun sesuatu yang bermanfaat bagi orang lain. Ia akaan terus berasalan bahwa kebutuhannya belum cukup sehingga belum bisa berinfak maupun beramal. Ketika dimintai sumbangan masjid, ia berdalih masih harus memperbaiki atap rumah atau kraan dapur yang bocor. Saat perpustakaan sekolah membutuhkan buku-buku bermutu ia tidak mau berpatisipasi karena anaknya sendiri pun masih butuh buku. Pokoknya, ia hanya mau beramal dengan hartanya kalau semua kebutuhannya sudah terpenuhi. Padahal adakah seseorang seperti itu merasa cukup dengan kebutuhannya? Ketika masih kontrak rumah, ia tidak mengeluarkan hartanya untuk berjihad dengan dalih mau beli rumah, ketika sudah membeli rumah, mengisi perabotan dan peralatan rumah menjadi alasan. Ketika semua sudah lengkap, renovasi rumah ganti menjadi dalih. Berikutnya renovasi dan beli rumah lagi yang lebih besar. Akhirnya, saampaai kapan ia merasa cukup?



Oleh karena itu, harta yang baik adalah harta yang membuat pemiliknya merasa cukup. Keuntungannya, adalah ia tidak diperbudak hawa nafsu dengan harta itu. hidupnya akan tenang, tidak ngoyo dalam mengejar dunia. Kedua, dengan kecukupannya, ia bisa menafkahkannya hartanya di jalan Allah atau sesuatu yang bermanfaat bagi orang lain, meskipun antara kecukupan atau keinginan untuk beramal adalah sesuatu yang berbeda. Bisa jadi seseorang merasa cukup dengan hartanya, tapi ia tidak tergerak untuk beramal. Namun yang jelas, kalau seseorang masih merasa kurang dengan hartanya ia tidak akan mungkin beramal.



Ciri-ciri harta yang baik dapat kita amati dari kehidupan para sahabat Nabi Muhammad SAW, salah satunya Abdurrahman bin Auf. Salah satu sahabat yang paling kaya, ia tidak merasakan masalah ketika berhijrah dari Mekkah ke Madinah. Padahal dengan hijrah tersebut semua harta bendanya harus ditinggalkan begitu saja, sementara di Madinah belum tahu nasibnya seperti apa. Ia hijrah dengan tidak membawa apa-apa. Di Madinah ia persaudarakan dengan salah seorang Muslim Madinah yang memberikan materi bahkan mencarikan istri baginya. Abdurrahman menolak dan hanya berkata, “Tolong tunjukkan saja di mana letaknya pasar Madinah!” Ia berdagang dan berusaha lagi sehingga akhirnya menjadi kaya kembali. Dalam sejarah, ia tercatat pernah memberikan utang sepertiga penduduk Madinah. Ia juga pernah membeli tanah seharga 40 ribu dinar dan dibagikan kepada keluarga Nabi dan kaum muslimin yang fakir. Suatu ketika ia menyediakan 1500 ekor ekor kuda untuk keperluan jihad. Pada saat meninggal, ia mewasiatkan agar para veteran Perang Badar diberikan masing-masing 400 dinar. Sampai-sampaai Ustman bin Affan, salah satu sahabat yang juga kaya pun mengambil bagiannya, Utsman berkata, “Sesungguhnya harta Abdurrahman halal dan suci dan makan dari harta itu sehat serta berkah.”



Itulah contoh harta yang baik, Abu Bakar as-Shiddiq sahabat Nabi Muhammad SAW paling senior pernah menyerahkan seluruh hartanya kepada Nabi Muhammad SAW untuk digunakan bagi kepentingan umum, Nabi Muhammad SAW sendiri kaget, “Nanti engkau dan keluargamu makan apa, wahai Abu Bakar?” Abu Bakar menjawab, “Cukup Allah yang menjamin hidupku dan keluargaku.” Abu Bakar adalah puncak dari sosok seseorang yang merasa cukup dengan rezeki harta yang diberikan Allah kepadanya.





0 comments:

Posting Komentar

Solusi dan Konsultasi

Produk dan Pelatihan