Home » » 39 Kemuliaan Bagi Mereka Yang Bersyukur (By Bioenergi,"PENCERAHAN)

39 Kemuliaan Bagi Mereka Yang Bersyukur (By Bioenergi,"PENCERAHAN)

Written By bioenergicenter on Jumat, 04 September 2009 | 00.34

Anugerah bagi orang yang bersyukur antara lain diberi penglihatan dan diberi makrifat dan akhirnya dihadapkan dengan dimulaikan dihadapan-Nya. Apa-apa yang diberikan Allah SWT kepada manusia itu taat kepada Allahdan senantiasa berkhidmat kepada Allah dalam menempuh jalan ini seumur hidupnya, maka dalam garis besarnya ada 40 kemuliaan. Adapun 40 kemuliaan bagi mereka yang bersyukur :

Kemuliaan yang pertama :
Zikir dan dipuji oleh Allah SWT
Sungguh mulia sekali seseorang yang oleh Allah SWT diberi karunia : disebut dan dipuji.

Kemuliaan yang kedua :
Yang bakal diterima ketika masih berada di dunia adalah disyukuri (diterima) dan diagungkan oleh Allah SWT.

Kemuliaan yang ketiga :
Bagi mereka yang taat ketika masih di dunia yakni dicintai oleh Allah SWT.

Kemuliaan yang keempat :
Ketika masih di dunia, Allah menjadikan wakilnya (wakil-wakil orang yang taat), segala urusannya diatur oleh Allah SWT.

Kemuliaan yang kelima :
Allah SWT menanggung rezekinya, rezekinya dilimpahkan oleh Allah SWT dari satu keadaan kepada keadaan yang lain dengan tidak susah payah dan tidak akan ada akibatnya yang mencelakakan (benar-benar halal).

Kemuliaan yang keenam :
Allah memberi pertolongan kepadanya dalam menghadapi setiap musuh, dihindarkan oleh-Nya tiap-tiap orang yang bermaksud jahat kepadanya.

Kemuliaan yang ketujuh :
Allah menenteramkan hatinya, tidak ada rasa khawatirsama sekali tidak takut diubah, tidak takut diganti.

Kemuliaan yang kedelapan :
Derajatnya menjadi mulia, tidak terkena oleh hinanya berkhidmat kepada dunia dan kepada ahli-ahli dunia, malah tidak rida dikhidmati oleh raja-raja dunia dan para penguasa yang lainnya, mereka semuanya itu dijauhkan karena tidak merasa perlu kepadanya.

Kemuliaan yang kesembilan :
Himmah-nya diangkat oleh Allah SWT sehingga jauh di atas, tidak jatuh ke bawah, tidak dipenuhi oleh kotoran-kotoran dunia dan ahlinya, tidak mengacuhkan kepada hiasan-hiasan bohongnya dan tempat-tempat yang akan menyebabkan lupa kepada akhirat dan lupa kepada Allah SWT., Dirinya ibarat orang yang sudah wasa yang sudah tidak menyukai kepada permainan-permainan anak-anak.

Kemuliaan yang kesepuluh :
Kekayaan hati, ini berarti bahwa dirinya lebih kaya daripada orang-orang yang kaya di dunia. Hatinya itu rida, berlapang dada, tidaklah kaget oleh kejadian-kejadian apa saja dan tidak pernah susah oleh ketiadaan.

Kemuliaan yang kesebelas :
Hatinya itu bersih, dengan kebersihan hatinya maka dengan mudah memperoleh ilmu-ilmu dan rahasia-rahasia, hikmat-hikmat, tidak akan terkejar oleh yang lain sedikit pun dari bagian tersebut, kecuali dengan susah payah dan dalam waktu yang lama,maka barulah akan dikejar, tapi hanya sedikit saja.

Kemuliaan yang keduabelas :
Oleh Allah SWT dadanya perlu dilapangkan, tidak merasa sempit atau kesal dari cobaan dan musibahnya dunia dan dari gangguan yang datang dari orang lain dan dari kelakuan-kelakuan jahat terhadapnya.

Kemuliaan yang ketigabelas :
Orang lain merasa segan dan simpati kepadanya, dan dihormati oleh orang-orang yang baik serta di segani oleh raja-raja yang zalim seperti fir’aun yang merusak.

Kemuliaan yang keempatbelas :
Perasaan cinta pada hati orang-orang, Allah SWT menanamkan cinta di hati orang-orang itu kepadanya, semua hatinya cenderung untuk mahabbah kepadanya, seolah-olah semua akhlaknya itu dibuat untuk mencintai dan mengagungkan serta memuliakan kepadanya.

Kemuliaan yang kelimabelas :
Berkah (kebaikan yang banyak) yang umum dalam setiap perkataannya malah nafasnya pun berkah, perilaku berkah, sehingga tanah yang bekas diinjaknya pun dianggap berkah, demikian pula berkahnya itu diharapkan oleh orang yang bersahabat dengan beliau dan juga orang-orang yang melihatkepada beliau sewaktu masih hidup.

Kemuliaan yang keenambelas :
Ditaklukannya bumi, daratan dan lautan dan apabila di kehendaki maka beliau dapat berjalan di udara atau di atas air, atau menempuh bumi manapun dalam tempo kurang dari satu jam.

Kemuliaan yang ketujuhbelas :
Hewan-hewan pun ditaklukan, baik binatang buas, binatang hutan dan lain-lain semuanya cinta kepada beliau, singapun mengerak-gerakkan ekor kepadanya.

Kemuliaan yang kedelapanbelas :
Mempunyai kunci-kunci bumi, di mana saja di tepuk olehnya di sana terdapat gudang-gudang harta, apabila dikehendakinya dimana saja dijejakan kakinya, maka tersemburlah mata air apabila diperlukan dimana saja berhenti / istirahat, maka tersedialah hidangan bilamana dimaksudkan oleh beliau.

Kemuliaan yang kesembilanbelas :
Pimpinan dan pengaruh dalam pintunya Rabbul Izzati, jadi orang-orang itu mencari wasilah dengan berkhidmat kepadanya agar dekat kepada Allah SWT. Ingin hasil maksud dari Allah SWT dengan pengaruh dan berkahnya (tawassul) jadi saya mengikari tawasul itu adalah karena belum mengenal derajatnya para aulia.

Kemuliaan yang keduapuluh :
Oleh Allah SWT, doanya itu dijabah, apa saja yang dimohonkannya kepada Allah SWT, maka dilaksanakan oleh Allah, apabila mendoakan kepada siapa aja tentu syafaatnya itu di terima.

Kemuliaan yang keduapuluh satu :
Dientengkan sakaratul-mautnya, padahal sakaratul maut itulah yang paling di khawatirkan oleh para Nabi Salawatullahi-wasalamuhu’alaihim ajma’in. Sehingga ada para wali yang meninggalkannya seperti yang sedang meminum air saja yang sangat nikmat bagi orang yang kehausan, firman Allah SWT, “Orang yng didatangi oleh Malaikat akan dicabut nyawanya, mereka merasa senang.”

Kemuliaan yang keduapuluh dua :
Tetap dalam makrifat dan iman. Tidak adanya iman itulah yang paling ditakuti dan paling dikhawatirkan serta yang ditangisi itulah yang dipakai keluh kesah. Firman Allah, “Orang-orang yang beriman (para aulia) ditetapkan oleh Allah SWT. Dengan ucapan yang tetap dalam hidup di dunia dan di akhirat.”

Kemuliaan yang keduapuluh tiga :
Oleh Allah SWT dilimpahkan kepadanya kesenangan-kesenangan, wangi-wangian dan khabar yang menggembirakan disertai keridaan dan aman, sebagaimana firman Allah, “Jangan takut dan bersedih, bergembiralah kamu dengan Surga yang telah dijanjikan untukmu.” Jadi beliau-beliau itu tidak merasa takut atas apa yang kelak di hadapi olehnya di akhirat dan tidak bersedia atas apa yang ditinggalkannya di dunia.

Kemuliaan yang keduapuluh empat :
Kekal di Surga.

Kemuliaan yang keduapuluh lima :
Di alam gaib, ruhnya itu diiring (bagaikan pengantin) dan naik ke langit dan bumi dengan pengormatan dan kelemah-lembutan, dikaruniai kenikmatan-kenikmatan sedangkan badan dialam kenyataan (sebelum masuk kubur), mayatnya diagungkan, berebutan untuk menyembahyangkannya serta di urus secepatnya, karena mereka yang menguruskannya itu mengharapkan pahala yang besar dan dianggapnya suatu keuntungan yang paling besar.

Kemuliaan yang keduapuluh enam :
Aman dari pertanyaan kubur dan ditakdirkan menjawab dengan benar, sehingga aman dari huru-hara kubur.

Kemuliaan yang keduapuluh tujuh :
Di luaskan serta diterangi kuburnya, berada pada satu taman surga sampai Hari Kiamat.

Kemuliaan yang keduapuluh delapan :
Nyawanya itu di hadapan Allah SWT, merasa tenang dan tenteram, dikuburnya senang, nyawanya pun senang sekalipun berpisah dengan badannya dan nyawanya di hormat disimpan di dalam burung-burung yang hijau bersama-bersama saudara-saudara yang saleh dengan riang gembira dalam memperoleh karunia dari Allah SWT.

Kemuliaan yang keduapuluh sembilan :
Paras mukanya bersih dan bercahaya, firman Allah SWT, “Wajah-wajah pada hari itu bersih bersinar melihat kepada Tuhan.” Dan firman-Nya pula, “Ada wajah pada hari itu
(Kiamat) bercahaya, senyum gembira.”

Kemuliaan yang ketigapuluh satu :
Aman dari huru-hara hari kiamat. Firman Allah SWT, “Apakah lebih baik dari kafir yang datangnya dengan ketakutan ataukah mukmin yang datangnya dengan aman?”

Kemuliaan yang ketigapuluh dua :
Menerima catatan amal-amal itu dari sebelah kanan (sebagai suatu tanda keselamatan) dan ada pula yang tidak diberi catatan sama sekali (sebab tidak akan dihisab).
Kemuliaan yang ketigapuluh tiga :
Sekalipun di hisab, maka hisabannya itu dientengkan, bahkan ada yang tidak di hisab sama sekali.

Kemuliaan yang ketigapuluh empat :
Timbangan kebaikannya berat, bahkan ada yang tidak ditimbang sama sekali.

Kemuliaan yang ketigapuluh lima :
menghadap kepada Rasulullah SAW di telaga dan dia minum di telaga Rasulullah, yang apabila telah minum di telaga itu, maka tidak akan merasa dahaga lagi sama sekali.

Kemuliaan yang ketigapuluh enam :
Bisa menempuh jurang shirathal mustaqim dan selamat dari neraka jahanam, malah ada yang sama sekali tidak mendengar suara nerka jahanam, dia kekal pada apa-apa yang diinginkan oleh hati mereka, bagi mereka api neraka itu dipadamkan.

Kemuliaan yang ketigapuluh tujuh :
Bisa memberi syafaat kepada orang lain di pandang Mahsyar di Hari Kiamat sebagaimana para Nabi dan Rasul memberikan syafaatnya (jadi orang yang salehpun dapat memberikn syafaat kepada para ahlinya, kaumnya dan tetangganya).

Kemuliaan yang ketigapuluh delapan :
Memperoleh kerajaan yang kekal di surga.

Kemuliaan yang ketigapuluh sembilan :
Keridoian dari Maha Agung, dari Allah SWT.

0 comments:

Posting Komentar

Solusi dan Konsultasi

Produk dan Pelatihan